Invalid Date
Dilihat 0 kali
Motoling Dua - Tari maengket adalah tari tradisional yang berasal dari Minahasa, Sulawesi Utara. Tari Maengket biasanya ditarikan oleh dua belas pasang penari pria dan wanita dan dipimpin oleh seorang wanita sebagai kapel.
Disebutkan dalam buku Profil Kebudayaan Minahasa oleh Turang, istilah Maengket diambil dari kata 'ma' yang artinya sedang melakukan dan 'engket' yang artinya angka suara menyanyikan duluan.
Maengket berasal dari kata engket-engket yang artinya bergerak bersama, juga berarti menjadi hukuman dalam budaya mapalus. Maengket juga berarti mengangkat tumit naik turun sesuai lagu.
Secara etimologis, kata Maengket bermakna suatu komunitas yang sedang bernyanyi. Dilansir dari jurnal Sri Sunarmi, Turang menyatakan bahwa menurut Direktorat Kesenian, Maengket termasuk jenis tari dan nyanyi dengan tipe setiap nyanyian dimulai, maka harus diawali oleh seseorang yang disebut tumutuur, lalu diikuti yang lainnya.
Budaya Tari Maengket
Tari Maengket ditarikan oleh orang-orang secara berpasang-pasangan sambil membawa lenso atau sapu tangan yang digerakkan ke atas dan bawah mengikuti gerakan tangan yang mengikuti makna dari lirik lagu serta irama musiknya.
ADVERTISEMENT
Di antara banyaknya penari yang berpasangan, terdapat pemimpin yang mengatur jalannya pementasan yang disebut kapel. Seperti mengatur penggantian pola gerak, pola lantai, syair, lagu dari satu babak ke babak selanjutnya.
Gerakan dilakukan sambil menyanyikan lagu-lagu dengan iringan alat musik tambor. Gerakannya lebih banyak berjalan dengan langkah kecil dan jinjit-jinjit yang dihentak-hentakkan ke lantai.
Tari Maengket berfungsi sebagai seni pertunjukan untuk upacara atau religi dan kegiatan-kegiatan ritual. Karena tarian ini awalnya juga merupakan nyanyian sakral dengan tujuan tertentu.
Selain kegiatan ritual, tari Maengket juga dijadikan sarana pendidikan karakter, kompetisi, sebagai sarana sosial dan sebagai sarana hiburan semata.
Event-event yang biasanya terdapat tari Maengket adalah Tomohon International Flower Festival (TIFF), acara hari besar negara dan penyambutan tamu seperti hari ulang tahun provinsi Sulawesi Utara.
Bentuk Penyajian Tari: Tari Tunggal, Tari Berpasangan, dan Tari Berkelompok
Syair Lagu Tari Maengket
Tari Maengket terdiri dari tiga babak, yaitu maowey kamberu, marambak, dan lalayaan. Pada babak pertama, yaitu maowey kamberu, syait lagunya merujuk langsung ke tradisi Maengket, yaitu ritual panen padi.
Berikut syair babak satu, maowey kamberu dikutip dari jurnal Sri Sunarmi.
Sigi' wangko' nai pelenge wia se tu a wakatuari e,
Iyayo nai moma pelenge sigi' wangko' kenu wiamo,
Opo wana natase,
Tembonome, tembonome kai e,
I mengalei, kai I mengaleye, kamang wangko.
Unento inane, naira e endo wangko tamoma pelenge e,
Naira e pakasa mo nikita pelenge e,
Maesa-esaan umane,
Naira e wo ku miit ulalan esae e,
Ya tumarendemo ambene kamberu, kamberue ya owey.
Opo wailane si wailane ndo on,
Waranei si waranei karia si kimapeiye,
Ambene kamberu, endo one pawoilane kamberu e,
Merege-regesokan antimu nimalime ambene koyamberu.
kamberu-kamberue -kamberue-kamberue ow
Endo-on enaria, kamberu ni wailan owey.
Sananalan umman kasi laya,
Kandait ne wailan upu-en katepu-tepu na,
Kamberu owey ye, kamberue owey
Kamberu-kamberu owey.
Sa mengupu' umbene meiraraateme ni Opo Wailane,
Oya sa' mengupu umbene e enaria e yo'o kinoyamberu owey oya sa' mengupu umbene kamberu nariae kamberu owey Ambene ni wailan kinapei ne wailane,
Kidnap ne wailane karia tawaang ambene koyamberu
Yakinamberu owey se wailane koyangkamberu, kamberue...
Pawoilane, pawoilane owey, wino endo-on, wino yelande wene wino, wino yelande wene wino, wino e wino.
Arti syair-syair di atas diinterpretasikan sebagai isi dan makna yang terkandung dalam Maengket. Syair pada babak satu mencerminkan suatu acara puncak dari seluruh masyarakat petani dalam mensyukuri keberhasilannya.
Pesan yang ingin disampaikan melalui syair itu adalah nasihat-nasihat, ajaran, untuk selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa agar kita selalu bersyukur kepada-Nya.
Bagikan:
Desa Motoling Dua
Kecamatan Motoling
Kabupaten Minahasa Selatan
Provinsi Sulawesi Utara
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini