Penanaman jagung menjadi tulang punggung perekonomian di Desa Motoling Dua, Kecamatan Motoling, Kabupaten Minahasa Selatan. Aktivitas pertanian ini telah lama menjadi mata pencaharian utama warga desa dan memainkan peran penting dalam membentuk kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Sebagian besar lahan di Desa Motoling Dua dimanfaatkan untuk budidaya jagung. Kondisi tanah yang subur dan iklim yang mendukung membuat daerah ini cocok untuk pertumbuhan tanaman jagung. Proses penanaman jagung di desa ini umumnya masih dilakukan secara tradisional, meskipun beberapa petani mulai mengadopsi teknologi dan metode pertanian modern untuk meningkatkan hasil panen. Mulai dari pengolahan lahan, penanaman bibit, perawatan, hingga panen, semua dilakukan dengan gotong royong antar warga. Sistem ini memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan di antara mereka. Setelah panen, jagung biasanya dijual ke pasar lokal maupun ke daerah lain. Hasil penjualan jagung ini digunakan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, dan keperluan lainnya. Selain sebagai sumber pendapatan utama, penanaman jagung juga memberikan dampak positif terhadap ketahanan pangan di Desa Motoling Dua. Ketersediaan jagung yang melimpah membuat warga memiliki akses yang mudah dan terjangkau terhadap bahan pangan pokok. Hal ini berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat desa. Meskipun penanaman jagung memberikan banyak manfaat, para petani di Desa Motoling Dua juga menghadapi beberapa tantangan. Fluktuasi harga jagung, serangan hama dan penyakit, serta keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi menjadi kendala yang perlu diatasi. Diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan swasta, untuk mendukung para petani jagung di desa ini agar dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka. Dukungan tersebut dapat berupa penyediaan bibit unggul, pelatihan teknik pertanian modern, akses permodalan, serta pembangunan infrastruktur pertanian yang memadai. Penulis: Administrator